![]() |
| Perempuan dalam STEM, Statistik dan Tantangan yang Perlu Dihadapi (Pixabay/Donnie0102) |
Poros Puan - Bidang STEM (Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika) telah lama didominasi oleh laki-laki, baik di dunia akademik maupun industri. Meskipun semakin banyak perempuan yang memasuki bidang ini, ketimpangan gender masih menjadi tantangan besar.
Data dari HESA dan sensus pemerintah Inggris menunjukkan bahwa meskipun ada peningkatan jumlah perempuan dan individu non-biner yang mengambil jurusan STEM, proporsi mereka dalam bidang inti STEM masih jauh dari seimbang.
STEM Women, sebuah organisasi yang berfokus pada kesetaraan gender dalam STEM, telah berupaya mengatasi ketimpangan ini dengan mengadakan acara networking dan rekrutmen.
Inisiatif seperti ini penting untuk meningkatkan keterwakilan perempuan dalam STEM dan membuka lebih banyak peluang bagi mereka di dunia kerja.
Statistik Perempuan dalam STEM
Berapa Banyak Perempuan yang Mendaftar di Jurusan STEM?
Menurut data terbaru HESA, hanya 31% dari total mahasiswa yang mengambil jurusan inti STEM di perguruan tinggi di Inggris adalah perempuan atau non-biner. Berikut rincian statistik untuk beberapa bidang utama:
Ilmu Fisika
Perempuan dan non-biner: 29.540 (44%)
Laki-laki: 37.670 (56%)
Total: 67.205
Bidang Ilmu Fisika menunjukkan peningkatan keterwakilan perempuan dari 39% pada 2017/18 menjadi 44% pada 2022/23.
Ilmu Matematika
Perempuan dan non-biner: 17.585 (37%)
Laki-laki: 29.570 (63%)
Total: 47.145
Meskipun jumlah mahasiswa meningkat dari 38.465 pada 2017/18, proporsi perempuan dan non-biner tetap stagnan di angka 37%.
Ilmu Komputer
Perempuan dan non-biner: 37.790 (23%)
Laki-laki: 126.465 (77%)
Total: 164.260
Jumlah mahasiswa Ilmu Komputer mengalami lonjakan drastis, tetapi proporsi perempuan dan non-biner hanya meningkat sedikit, dari 19% pada 2017/18 menjadi 23% pada 2022/23. Jika tren ini berlanjut, dibutuhkan lebih dari 30 tahun untuk mencapai keseimbangan gender.
Teknik dan Teknologi
Perempuan dan non-biner: 38.265 (21%)
Laki-laki: 147.455 (79%)
Total: 185.725
Meskipun jumlah mahasiswa Teknik dan Teknologi terus meningkat, proporsi perempuan dalam bidang ini hanya bertambah sedikit, dari 21% pada 2017/18 menjadi 23% pada 2022/23. Jika laju pertumbuhan ini tidak berubah, diperlukan lebih dari 70 tahun untuk mencapai keseimbangan gender di bidang ini.
Lulusan Perempuan dalam STEM
Selain melihat jumlah mahasiswa yang mendaftar, penting juga untuk mempertimbangkan berapa banyak perempuan yang benar-benar menyelesaikan pendidikan mereka dalam bidang STEM. Data dari HESA menunjukkan peningkatan jumlah lulusan perempuan dan non-biner dalam beberapa tahun terakhir:
2015: 22.020 (25%)
2016: 22.340 (24%)
2017: 22.950 (25%)
2018: 24.000 (26%)
2019: 24.705 (26%)
2019/20 hingga 2021/22: 35.330 (27%)
Peningkatan ini menunjukkan adanya minat yang lebih besar terhadap bidang STEM, terutama sejak pandemi Covid-19 yang meningkatkan kesadaran akan pentingnya sains dan teknologi. Namun, meskipun jumlah lulusan perempuan meningkat, laki-laki masih mendominasi bidang ini.
Meskipun ada kemajuan dalam meningkatkan jumlah perempuan di bidang STEM, ketimpangan gender masih menjadi tantangan besar.
Perempuan masih kurang terwakili dalam jurusan-jurusan STEM inti seperti Teknik, Ilmu Komputer, dan Matematika. Selain itu, meskipun jumlah perempuan yang lulus dari program STEM meningkat, pertumbuhan ini belum cukup untuk mencapai keseimbangan gender.
Diperlukan lebih banyak inisiatif, seperti program mentoring, beasiswa, dan acara networking, untuk menarik lebih banyak perempuan ke dunia STEM dan membantu mereka berkembang dalam karier mereka. Dengan dukungan yang tepat, perempuan dapat memainkan peran yang lebih besar dalam inovasi dan kemajuan teknologi di masa depan.
Apakah kamu tertarik untuk berkarier di bidang STEM? Sekaranglah waktunya untuk mengambil langkah pertama dan menjadi bagian dari perubahan!***
