8 Kebiasaan Sederhana yang Terbukti Secara Neurosains Bisa Bikin Mood Lebih Happy

8 Kebiasaan Sederhana yang Terbukti Secara Neurosains Bisa Bikin Mood Lebih Happy (Pixabay/Pexels)

MLID – Pernah nggak sih kamu merasa suasana hati gampang banget turun, padahal nggak ada masalah besar? Bisa jadi bukan karena harimu yang buruk, tapi karena kebiasaan kecilmu yang belum mendukung kesehatan otak.

Yup, menurut neuroscience alias ilmu saraf, ada beberapa rutinitas simpel yang bisa bantu otak kamu jadi lebih positif dan bahagia. Yuk, kita bahas satu per satu!

1. Bersyukur Setiap Hari

Mungkin kamu udah sering dengar soal pentingnya bersyukur, tapi ternyata ini bukan cuma omongan motivator aja, lho. Neurosaintis bilang, bersyukur bisa memicu bagian otak yang bikin kita lebih peka terhadap hal-hal positif.

Penelitian dari Dr. Robert Emmons nunjukin kalau bersyukur bisa menghambat perasaan negatif seperti iri dan penyesalan. Selain itu, rutin bersyukur bisa mengaktifkan bagian otak bernama korteks prefrontal medial, yang bantu kita mengambil keputusan lebih bijak dan positif.

Caranya simple, untuk mulai langkah kecil ini kamu cukup tulis 3 hal yang kamu syukuri setiap pagi atau malam. Nggak suka nulis? Renungkan aja sebentar hal-hal baik hari ini, sekecil apa pun itu.

2. Olahraga

Nggak bisa dipungkiri, gerak badan itu penting. Tapi tahu nggak kalau olahraga juga jadi “makanan” buat otak?

Dr. Wendy Suzuki dari NYU bilang, setiap kali kamu olahraga, entah itu lari, jalan kaki, atau sekadar goyang TikTok, otak kamu ngeluarin hormon bahagia kayak dopamin, serotonin, dan endorfin. Hasilnya? Mood jadi lebih oke, stres berkurang. Dan aku sudah coba sendiri, and it works!

Untuk mulai olahraga, kamu bisa melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit, 5 kali seminggu. Pilih yang kamu suka biar nggak jadi beban, kamu bisa coba Zumba, sepedaan, atau joget di kamar juga oke banget!

3. Meditasi

Meditasi sekarang udah bukan hal yang “ajaib” atau mistis lagi. Bahkan, para peneliti di Harvard bilang meditasi bisa bikin bagian otak yang ngatur emosi dan perhatian jadi lebih tebal (alias lebih kuat!).

Dengan meditasi, kamu jadi lebih fokus dan tenang. Amigdala, bagian otak yang urus rasa takut juga jadi lebih kalem.

Buat pemula yang kamu mulai meditasi, kamu bisa coba buat meditasi 5 menit sehari. Bisa pakai bantuan aplikasi kayak Headspace atau cari tutorial di YouTube. Yang penting fokus aja ke napas atau sensasi tubuhmu.

4. Tidur Berkualitas

Kalau kamu udah coba berbagai cara buat bahagia tapi masih lemes dan gampang kesal, bisa jadi tidurmu bermasalah. Tidur adalah proses “reset” alami otak. Di saat tidur, otak bersih-bersih racun dan memperkuat ingatan.

Kekurangan tidur bisa bikin hormon stres naik dan hormon bahagia turun. Nggak heran kalau kamu jadi uring-uringan.

Cobalah untuk tidur dan bangun di jam yang sama tiap hari. Jauhkan gadget sejam sebelum tidur. Bikin rutinitas malam yang tenang, kayak baca buku atau minum teh hangat.

5. Koneksi Sosial

Otak manusia ternyata dirancang buat bersosialisasi. Menurut Dr. Matthew Lieberman, rasa kesepian itu sakitnya tuh... setara dengan sakit fisik, lho!

Artinya, ngobrol dan ketemu orang terdekat bisa jadi “vitamin” buat mood kamu. Nggak harus rame-rame, yang penting koneksi berkualitas.

Disela-sela aktivitasmu yang makin sibuk bejibun itu, luangkan waktu buat ngobrol dengan sahabat atau keluarga minimal seminggu sekali. Gabung komunitas yang sesuai hobi kamu juga bisa jadi alternatif.

6. Belajar Hal Baru

Jangan pernah anggap belajar itu cuma buat anak sekolah. Faktanya, otak suka banget sama tantangan. Belajar hal baru bisa ningkatin neuroplastisitas yang buat kemampuan otak membentuk koneksi baru.

Dan hasilnya? Kamu bakal merasa lebih hidup, lebih percaya diri, dan tentunya... lebih bahagia.

Kamu bisa mulai bikin rencana topik atau keahlian apa yang mau kamu pelajari. Setiap bulan coba pelajari satu hal baru, entah itu masak resep baru, main alat musik, atau ikut kelas online. Salah itu biasa, yang penting berani coba!

7. Self-Compassion

Kadang kita jadi musuh paling kejam buat diri sendiri. Tapi menurut Dr. Kristin Neff, kasih sayang ke diri sendiri itu penting banget buat kesehatan mental.

Saat kamu berbelas kasih pada diri sendiri, tubuh memproduksi oksitosin atau hormon yang bikin hati adem. Sebaliknya, kritik berlebihan justru bikin stres makin parah.

Kalau gagal, coba bilang ke diri sendiri, “Nggak apa-apa, aku udah usaha.” Perlakukan diri sendiri kayak kamu memperlakukan sahabat baikmu. Karena kamu layak dapat yang terbaik!

8. Recharge Otak Secara Alami

Di tengah dunia serba digital, kadang kita lupa pentingnya hubungan dengan alam. Jalan-jalan ke taman atau sekadar duduk di bawah pohon bisa bantu otak “reset”.

Studi menunjukkan bahwa berada di alam selama 90 menit bisa menurunkan pikiran negatif dan meredakan stres.

Coba jalan kaki 15 menit tiap pagi di sekitar rumah. Akhir pekan bisa kamu isi dengan piknik, hiking, atau bercocok tanam. Nggak sempat keluar? Buka jendela, rawat tanaman indoor, atau putar suara alam di HP-mu.

Jadi, based on informasi di atas kita bisa tahu kalau sebenernya bahagia itu bukan sesuatu yang datang begitu saja. Ia dibentuk lewat kebiasaan kecil yang dilakukan secara konsisten. Dari bersyukur sampai olahraga, dari tidur cukup sampai jalan-jalan ke alam, semuanya punya dampak nyata ke otakmu.

Jadi, mulai aja dari satu kebiasaan dulu. Yang penting bukan seberapa cepat kamu berubah, tapi seberapa konsisten kamu menjalaninya. Ingat, perjalanan menuju hidup yang lebih bahagia dimulai dari satu langkah sederhana, yaitu aksi yang kamu lakukan hari ini.***

 

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال