Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya Gangguan Kepribadian Dependen (DPD)

 

Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya Gangguan Kepribadian Dependen (DPD) (

MLID – Gangguan Kepribadian Dependen (DPD) adalah kondisi kesehatan mental yang ditkaliani dengan kebutuhan berlebihan untuk mendapatkan perhatian dan bergantung pada orang lain dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Orang yang menderita DPD merasa tidak mampu mengurus diri sendiri dan sering kali kesulitan membuat keputusan tanpa bantuan atau dukungan dari orang lain. Ketakutan akan ditinggalkan dan kecemasan yang berlebihan sering kali menjadi bagian dari kehidupan mereka.

Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai gejala, penyebab, dan pengobatan Gangguan Kepribadian Dependen.

Apa Itu Gangguan Kepribadian Dependen (DPD)?

Gangguan Kepribadian Dependen adalah kondisi di mana individu memiliki kebutuhan emosional yang tinggi untuk selalu bergantung pada orang lain. Orang dengan DPD sering merasa tidak mampu untuk melakukan banyak hal tanpa bantuan atau persetujuan orang lain.

Mereka juga cenderung takut akan penolakan atau pengabaian dari orang-orang yang mereka percayai. Hal ini menyebabkan mereka mempertahankan hubungan meskipun tidak sehat, hanya untuk merasa aman dan tidak sendirian.

Berbeda dengan gangguan kepribadian lainnya, DPD membuat penderita merasa sangat bergantung pada orang lain untuk mengatasi ketakutan mereka akan ditinggalkan, sering kali mengorbankan keinginan atau kebutuhan mereka sendiri demi menjaga hubungan.

Ciri-Ciri Gangguan Kepribadian Dependen

Ada beberapa ciri khas yang bisa ditemukan pada orang dengan Gangguan Kepribadian Dependen. Berikut adalah beberapa gejala utama yang umum terjadi:

1. Kebutuhan Berlebihan untuk Perhatian

Individu dengan DPD selalu membutuhkan perhatian dan dukungan dari orang lain. Mereka merasa tidak mampu menjalani hidup mereka tanpa nasihat atau bantuan orang lain, bahkan untuk masalah kecil sekalipun.

2. Ketakutan Ditinggalkan

Penderita DPD sangat takut ditinggalkan atau diabaikan oleh orang-orang terdekat mereka. Ketakutan ini sering kali menyebabkan mereka berusaha keras untuk mempertahankan hubungan, bahkan jika hubungan tersebut tidak sehat.

3. Kesulitan Membuat Keputusan

Mereka kesulitan membuat keputusan sendiri tanpa bantuan atau persetujuan dari orang lain. Keputusan-keputusan, baik yang besar maupun kecil, sering kali mengharuskan mereka untuk mencari dukungan eksternal.

4. Tunduk dan Patuh pada Orang Lain

Orang dengan DPD cenderung sangat tunduk dan patuh terhadap keinginan orang lain, bahkan jika hal tersebut bertentangan dengan keinginan atau kebutuhan pribadi mereka sendiri.

5. Merasa Tidak Kompeten

Penderita DPD sering merasa tidak kompeten atau kurang mampu dalam melakukan tugas-tugas sehari-hari, dan mereka lebih cenderung bergantung pada orang lain untuk melakukannya.

6. Cemas Berlebihan

Rasa cemas yang berlebihan adalah ciri lain dari gangguan ini, terutama saat individu merasa bahwa mereka tidak memiliki dukungan atau perhatian dari orang lain.

Penyebab Gangguan Kepribadian Dependen

Seperti gangguan kepribadian lainnya, penyebab Gangguan Kepribadian Dependen tidak hanya satu faktor. Beberapa faktor yang dapat berkontribusi pada perkembangan DPD adalah:

Trauma Masa Kecil

Pengalaman traumatis seperti ditinggalkan, disalahgunakan, atau kekerasan emosional di masa kecil dapat meningkatkan risiko seseorang mengembangkan

Gangguan Kepribadian Dependen. Ketakutan dan rasa tidak aman yang dialami pada masa kecil dapat membentuk pola pikir dan perilaku bergantung pada orang lain di masa dewasa.

Pola Asuh yang Otoriter

Pola asuh yang sangat kontrol dan tidak memberi kebebasan pada anak juga dapat menyebabkan seseorang lebih bergantung pada orang lain.

Ketika anak-anak diajarkan bahwa mereka tidak dapat membuat keputusan sendiri, mereka mungkin tumbuh dengan rasa tidak percaya diri dan ketergantungan pada orang lain.

Faktor Genetik

Ada kemungkinan bahwa faktor genetik juga berperan dalam perkembangan DPD. Meskipun tidak sepenuhnya dipahami, beberapa orang mungkin lebih rentan terhadap gangguan kepribadian ini karena faktor keturunan.

Pengobatan untuk Gangguan Kepribadian Dependen

Meskipun Gangguan Kepribadian Dependen bisa sangat mengganggu kehidupan seseorang, pengobatan yang tepat dapat membantu penderita mengembangkan kemandirian, meningkatkan rasa percaya diri, dan memperbaiki kualitas hidup mereka.

Berikut adalah beberapa metode pengobatan yang umum digunakan:

Psikoterapi (Terapi Perilaku Kognitif - CBT)

Terapi Perilaku Kognitif (CBT) adalah salah satu jenis terapi yang efektif untuk orang dengan DPD. CBT membantu individu untuk mengidentifikasi pola pikir negatif yang mendalam tentang diri mereka dan menggantinya dengan cara berpikir yang lebih realistis.

Terapi ini juga membantu mereka mengatasi ketakutan akan ditinggalkan dan belajar cara menjadi lebih mandiri.

Konseling

Konseling juga dapat membantu seseorang dengan DPD untuk lebih memahami penyebab gangguan mereka.

Melalui konseling, individu dapat diajak untuk mengeksplorasi pengalaman masa kecil atau pola hubungan yang mendasari ketergantungan mereka, serta mengembangkan strategi untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.

Penggunaan Obat-obatan

Obat-obatan seperti antidepresan atau obat kecemasan mungkin diresepkan dalam beberapa kasus, terutama jika penderita juga mengalami kecemasan atau depresi yang terkait dengan DPD.

Namun, obat-obatan ini biasanya digunakan bersama dengan terapi psikologis untuk hasil yang lebih optimal.

Mengapa Penting untuk Mencari Bantuan Profesional?

Gangguan Kepribadian Dependen dapat memiliki dampak besar pada kehidupan sehari-hari seseorang. Mereka yang mengalami DPD seringkali merasa kesulitan untuk menjalani hubungan yang sehat dan mandiri.

Oleh karena itu, sangat penting untuk mencari bantuan dari seorang profesional kesehatan mental yang berkompeten. Dengan perawatan yang tepat, penderita DPD dapat belajar untuk mengatasi ketergantungan mereka dan membangun rasa percaya diri yang lebih besar.

Gangguan Kepribadian Dependen adalah kondisi yang melibatkan ketergantungan berlebihan pada orang lain untuk dukungan emosional dan pengambilan keputusan.

Jika Kalian atau seseorang yang Kalian kenal menunjukkan gejala DPD, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan mental untuk mendapatkan bantuan yang diperlukan.***

 

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال