Perubahan Pola Tidur Bisa Jadi Tanda Awal Alzheimer, Ini Penjelasannya!

 

Pict. Andrea Piacquadio/Pexels

Perubahan Pola Tidur Bisa Jadi Tanda Awal Alzheimer, Ini Penjelasannya!

Mindfulliving.id – Siapa sangka, tidur yang sering dianggap sepele ternyata bisa jadi "alarm" awal dari penyakit Alzheimer. Penyakit yang satu ini biasanya baru terdeteksi ketika gejalanya sudah parah, seperti penurunan daya ingat atau perubahan perilaku.

Tapi, para ilmuwan sekarang mulai melihat bahwa pola tidur bisa memberi sinyal lebih dini sebelum kerusakan otak menjadi terlalu parah. Wah, penting banget, kan?

Tidur dan Otak

Tidur bukan cuma waktu buat tubuh istirahat, tapi juga momen penting buat otak ‘beres-beres’. Di malam hari, terutama saat tidur nyenyak, otak akan membersihkan sisa-sisa racun, termasuk protein-protein jahat seperti amyloid beta dan tau, yang sering ditemukan menumpuk di otak penderita Alzheimer.

Menurut data dari CDC (Centers for Disease Control and Prevention), sepertiga orang dewasa di Amerika ternyata kurang tidur dari yang direkomendasikan, yaitu 7 jam per malam.

Nah, buat penderita Alzheimer, gangguan tidur justru makin sering terjadi. Jadi, bisa dibilang, tidur dan Alzheimer itu saling berkaitan erat.

Gelombang Otak, dan Alzheimer

Sebuah studi menarik yang dipresentasikan di pertemuan tahunan Neuroscience 2024 mengupas bagaimana pola tidur bisa mencerminkan tanda-tanda awal Alzheimer.

Peneliti dari Florida State University, Emily Salvador dan Aaron Wilber, melakukan riset menggunakan tikus yang telah dimodifikasi secara genetik agar menyerupai kondisi otak manusia dengan Alzheimer.

Mereka menemukan bahwa tikus-tikus ini mengalami tidur yang dangkal, walaupun durasinya lebih lama.

Saat dianalisis gelombang otaknya, yaitu delta dan theta (dua gelombang yang biasanya muncul saat tidur nyenyak atau fase relaksasi sebelum tidur), terlihat adanya penurunan kualitas. Nah, inilah yang dianggap bisa menjadi biomarker atau penanda awal Alzheimer!

Bisa Jadi Alat Deteksi Dini

Bayangin kalau hal serupa bisa dideteksi pada manusia. Mengamati gelombang otak saat tidur bisa jadi salah satu cara untuk tahu apakah seseorang berisiko terkena Alzheimer jauh sebelum gejala-gejala berat muncul.

Artinya, saat ini dokter bisa mulai memberikan intervensi atau pencegahan lebih awal, sebelum penyakit berkembang terlalu jauh.

Menurut Aaron Wilber, perubahan ini bisa menjadi “lampu kuning” agar seseorang lebih waspada dan mulai menjalani perawatan yang bisa memperlambat atau bahkan mencegah Alzheimer.

Tidur Bukan Segalanya, Tapi Sangat Penting

Memang, Alzheimer bukan cuma soal tidur. Ada banyak faktor lain yang ikut berperan, seperti radang, stres, dan sleep apnea (gangguan tidur saat napas terhenti sementara). Tapi tetap saja, tidur adalah salah satu faktor yang bisa dimodifikasi alias bisa diubah dan diperbaiki.

Profesor Bryce Mander dari University of California, Irvine, menegaskan bahwa memperbaiki kualitas tidur bisa berdampak besar terhadap risiko Alzheimer.

Dalam sebuah studi, pasien dengan sleep apnea yang diobati dengan baik tidak lagi memiliki risiko demensia yang lebih tinggi.

Yuk, Jaga Pola Tidur dari Sekarang!

Kalau kamu merasa tidurmu sering terganggu, jangan anggap remeh. Tidur cukup dan berkualitas bisa menjadi salah satu investasi kesehatan otak jangka panjang.

Meskipun Alzheimer memang belum bisa disembuhkan, setidaknya dengan menjaga tidur, kita bisa menurunkan risikonya.

Tips singkat biar tidurmu lebih baik:

  • Tidur dan bangun di jam yang sama setiap hari
  • Hindari kafein dan gadget sebelum tidur
  • Ciptakan suasana kamar yang nyaman dan gelap
  • Coba teknik relaksasi seperti meditasi ringan atau membaca buku

Perubahan pola tidur, khususnya kualitas tidur yang memburuk, bisa menjadi tanda awal Alzheimer bahkan sebelum gejala seperti lupa atau bingung muncul.

Dengan kemajuan teknologi dan penelitian, mungkin suatu hari nanti pemeriksaan tidur bisa jadi salah satu cara deteksi dini penyakit Alzheimer.

Dan kabar baiknya, kualitas tidur adalah sesuatu yang masih bisa kita kendalikan. Yuk, mulai prioritaskan tidur untuk menjaga kesehatan otak kita di masa depan!(***)

Source: Bella Isaacs-Thomas - Brainfact.org

 

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال